0
Your cart
Your cart is empty.
Please go to Shop Now
Product Price Quantity Subtotal

Kenali 4 Gejala dan Pengobatan Penyakit Kudis Sekarang Juga!

Penyakit Kudis

Direview oleh

dr. Meira Fitriah, Sp.KK, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Klinik Spesialis Kulit Seby Clinic Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah

Kudis atau scabies merupakan penyakit yang ditandai dengan munculnya ruam  seperti bengkak, bisul,  dan gatal-gatal. Penyakit kudis atau scabies utamanya disebabkan oleh tungau dengan spesies Sarcoptes scabiei.

Kudis merupakan penyakit kulit yang menular. Jika seseorang bersentuhan langsung dengan orang yang terinfeksi, maka tungau penyebab kudis akan lebih besar kemungkinannya untuk menular dan menginfeksi orang tersebut.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa itu penyakit kudis, simak ulasannya di bawah ini. 

Apa Itu Kudis?

Kudis atau dikenal juga dengan nama scabies merupakan penyakit yang menyebabkan kulit terasa gatal. Kudis disebabkan oleh tungau bernama Sarcoptes scabiei. Kemudian kutu tersebut  menggigit dan bersembunyi di bawah kulit penderita kudis.

Kudis merupakan penyakit kulit menular yang dapat ditularkan dari orang ke orang atau dari hewan ke orang. Kudis juga sangat mudah tertular melalui kontak langsung dengan kulit yang terkena atau dengan berbagi barang-barang pribadi  seperti tempat tidur, bantal, dan selimut.

Selain itu, kudis juga sering  dikaitkan dengan  kurap. Ya, kudis dan kurap  sama-sama merupakan penyakit kulit yang menyebabkan rasa gatal parah pada penderitanya. Namun, ada hal yang membuat kedua jenis kondisi kulit ini berbeda.

Berbeda dengan kudis yang disebabkan oleh kutu, kurap disebabkan oleh infeksi jamur.

Penyebab Penyakit Kudis

penyakit kudis
Gambar 1. Penyebab penyakit kudis (sumber: everydayhealth.com)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,  kudis disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Kutu ini berukuran sangat kecil dan sulit dilihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu, penderita kudis pada awalnya tidak menyadari bahwa kudis ada di  kulitnya.

Tungau Sarcoptes scabiei menggigit dan hidup di kulit penderita kudis. Tungau Sarcoptes scabiei betina kemudian dapat bersembunyi di permukaan kulit penderita kudis untuk bertelur. Saat telur menetas, larvanya muncul di permukaan kulit dan menyebar atau bahkan menyebar ke orang lain.

Selain kutu, ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit kudis pada manusia, yaitu:

  • Kontak langsung dengan penderita kudis
  • Menggunakan barang-barang tertentu seperti seprai, bantal atau sisir milik orang lain
  • Sistem kekebalan tubuh  lemah
  • Anda mengidap penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh, seperti HIV atau AIDS, kanker, dll.
  • Hidup berkelompok dengan orang lain, misalnya di penjara, pesantren, panti asuhan dan lain-lain.

 Gejala Kudis

penyakit kudis
Gambar 2. Kudis pada tangan (sumber: medicalnewstoday.com)

Gejala kudis biasanya muncul dua hingga empat minggu setelah orang yang terinfeksi bersentuhan dengan kutu. Namun jika penderita  pernah menderita kudis sebelumnya, gejala kudis biasanya muncul 1-4 hari setelah kontak dengan kutu.  Beberapa gejala penyakit kudis adalah:

  1. Kulit terasa sangat gatal terutama pada malam hari. Hal ini dikarenakan kutu betina biasanya bertelur di kulit pada malam hari.
  2. Munculnya ruam merah berupa jerawat pada kulit, terutama pada lipatan tangan dan kaki. 
  3. Kulit terkelupas dan teriritasi
  4. Trauma kulit akibat keausan

Diagnosis Penyebabnya

Karena penyakit kudis mudah dikenali, dokter biasanya mendiagnosis penyakit kudis hanya dengan  pemeriksaan fisik. Seorang dokter memeriksa kulit pasien yang gatal. Sebagai alternatif, dokter dapat menentukan apakah pasien menderita penyakit kudis  dengan mencari lokasi keropeng menggunakan jarum  dan mengeluarkannya dari kulit.  Untuk beberapa kasus, dokter bisa saja menyatakan penyakit kudis dengan cara pengambilan sampel kulit pada pasien terduga agar diteliti lebih lanjut. Sampel kulit tersebut kemudian  diperiksa di bawah mikroskop untuk memastikan keberadaan telur dan kutu dewasa.

Pengobatan Kudis

Untuk mengobati kudis, dokter seringkali meresepkan obat topikal kepada pasien. Beberapa krim yang biasa diresepkan dokter untuk mengatasi kudis antara lain krim belerang, crotamiton, permetrin, lindane, calamine dan losion benzil benzoate. 

Krim harus dioleskan ke seluruh tubuh jika terjadi kudis. Kemudian diamkan selama 8 jam dan oleskan kembali krim  hingga kerak benar-benar hilang.

Selain itu, dokter mungkin juga akan meresepkan beberapa obat untuk pasien jika gejala kudisnya parah. Beberapa obat yang diresepkan meliputi:

  • Antihistamin, untuk mengendalikan reaksi alergi terhadap gigitan kutu
  • Antibiotik, jika  tubuh terinfeksi kudis

Dokter juga akan menyarankan penderita kudis untuk selalu menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar seperti rutin mengganti sprei, mencuci pakaian bekas secara terpisah dari pakaian orang lain, dan sebagainya. Itulah gambaran penyakit kulit terkait kudis yang  menular.

Oleh karena itu, kudis merupakan salah satu penyakit kulit yang sangat tidak nyaman bagi penderitanya karena menimbulkan rasa gatal yang  hebat. Jadi, Anda bisa mengikuti beberapa langkah pengobatan  di atas untuk menghilangkan rasa gatal tersebut.Anda juga bisa mendatangi Seby Clinic terdekat untuk berobat. Jangan khawatir karena para dokter di Seby Clinic semuanya berpengalaman di bidangnya sehingga pengobatan dilakukan secara akurat dan efektif.  Jika Anda ingin membuat janji temu atau konsultasi online dengan dokter di Seby Clinic, Anda dapat klik di sini untuk informasi lebih lanjut.

Referensi

Bagikan:

Facebook
Telegram
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Tinggalkan Komentar

Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

Dapatkan Info Terbaru

Langganan ke Newsletter Mingguan Kami!

Tidak ada spam, hanya notifikasi terkait artikel dan produk baru kami

Kategori

Lihat Pula

Artikel Terkait

Scroll to Top